Monday, March 9, 2009

ImPiaN dan Cita-Citaku

Malam ini kelopak mataku tak terasa berat, ringan, seperti bunga ilalang di padang rumput jalanan lippo cikarang saat musim kemarau.

Ini sudah shubuh, dan pukul 04.28 nanti aku harus mulai mandi sebelum Budi, edwin, dan irvan. Jika sedikit saja aku telat mandi, maka pagi ini aku terpaksa tidak mandi.

Hari ini aku shift 1, kembali kerja bersama anak-anak yang sekolah, bersama petani dan sapinya yang akan pergi ke bukit cinta untuk memberi makan sapinya, bersama karyawan-karyawan PT lain yang mengantuk keningnya mengkerut, matanya merah, dan kelopak matanya menurun setengah bola mata...seperti aku...

Ingin rasanya aku seperti sapi tadi, hidupnya tenang, tanpa beban, impian, gelisah, cemas, putus asa, dan takut...padahal kelak sapi tersebut akan di jual oleh si petani ke tukang daging, disembelih, dijual lagi per kg lalu di makan oleh manusia...
Tapi mengapa mereka seperti tak ada waktu untuk memikirkan nasib mereka, mereka hanya peduli pada hal-hal yang spontanitas, real, pucuk rumput yang segar, tertawa...emoooh...betapa lucunya mereka..

Keadan psikologi sapi-sapi yang periang itu rasanya jauh 360 derajat dengan aku, bocah kecil pendek..sangat pendek dan kecil seperti rata - rata tubuh anak - anak SMP...walaupun di alam dunia ini aku sudah hidup 18 tahun 11 bulan, dan aku sudah bekerja tapi jika orang memandangku kasat mata mereka akan menyangka kalau aku masih anak SMP, bahkan bila temanku bergurau mereka menyebutku anak SD.

Tubuhku yang mungil ini rasanya jauh 1000 derajat dengan impianku, cita - citaku, fantasy ku, taman khayal ku, yang melingkupi seluruh semesta ini...uh..betapa dahsyat sombong dan egonya diriku...
Padahal seekor sapi yang di bukit cinta itu badannya mungkin 7kali ukuranku, tapi mereka sangat ikhlas, sangat sederhana....tidak seperti aku yang kecil dan kampungan ini yang ingin membahagiakan orang tua, melanjukan kuliah di negeri orang lain, mengelilingi dunia dan meng-islamkannya jauh melewati galaxy lain...mungkin jika aku membicarakan hal ini dengan sapi itu...dia hanya akan bilang...emoooh...